Dolan ning pulau Samalona

Assalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Sugeng ndalu para sedoyo ingkang kinurmatan, silahkan translate sendiri.

Gak kerasa gan, udah luama gak posting karena kesibukan dunia yang membuat diri ini terpana dan lupa. Kemarin belum lama ini sekitar 3 tahun lalu, suwi yo?, ora ding sebulan lalu le bener, ane dapet jatah liburan walaupun sebenarnya ST (Soerat Toegas) tapi ngaku aja liburan hehe, tepatnya di salah satu ibukota provinsi pulau tetangga yaitu Makassar. Kenapa di Makassar?, dikarenakan di sana terdapat salah satu Kantor Pusat Pengolahan Data yang kita diharuskan menyampaikan atau menghantarkan sebuah berkas rahasia di Kantor tersebut.

Prolog udah, lanjut ke inti cerita. Selanjutnya setelah tugas dijalankan, mumpung kita punya sisa waktu yang bisa kita gunakan untuk colong-colong liburan, berangkatlah kita ke salah satu pulau deket pesisir Makassar yaitu Pulau Samalona, jarak sekitar 1 jam perjalanan dengan perahu kecil yang kita bisa sewa untuk 1 perahu, diusahakan untuk menyewa kita wakilkan aja ke temen kita yang udah pro dalam hal tawar menawar, kalau nggak pengen dapet mahal hehe. Harga yang kita bisa dapat kemarin kalau gak salah 350 rb untuk PP (Poelang Pergie) ke Pulau Samalona.

Uenak nan

Meniko kapal kecil yang mungkin bisa dinaikin 8-10 orang, 1 sama supir. Berhubung kita cuma 7 orang dan kita kurus-kurus, kapalnya jadi lumayan lancar karena tidak terkendala masalah berat badan, ya mungkin ada 1 orang yang berat badanya overload tapi yasudahlah.

Goleki aku jal

Berangkat kita gan, waktu satoe jam mungkin terasa bentar kalau kita selingi dengan gojek gentho ala anak-anak muda hits masa kini diselingi dengan cipika-cipiki, walaupun sebagian dari kita mempersibuk diri dengan kegiatan selfie.

Kuwi jenenge prau wesi

Meniko pulaune saking kadohan

Pulaunya kecil gan, seukuran satu setengah lapangan sepakbola. Sepakbola lho dudu Ftusal, sory typho. Penghuninya pun setelah dilihat-lihat ya kurang lebih hanya 6 keluarga yang tinggal disana.